Profil Desa Sumberejo
Ketahui informasi secara rinci Desa Sumberejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Sumberejo, Ngablak, Magelang. Mengupas peran vital anugerah sumber mata air dari lereng Gunung Telomoyo yang menopang pengembangan pertanian organik, budidaya kopi arabika, dan potensi ekowisata berbasis air yang berkelanjutan.
-
Sumber Mata Air Melimpah
Memiliki identitas dan keunggulan geografis yang dibangun di atas anugerah puluhan sumber mata air dari lereng Gunung Telomoyo, yang menjadi urat nadi utama kehidupan dan perekonomian desa.
-
Sentra Pertanian Organik dan Kopi
Memanfaatkan kelimpahan air bersih sebagai modal utama untuk mengembangkan pertanian hortikultura sayuran organik dan budidaya kopi arabika sebagai komoditas spesifik bernilai tinggi.
-
Potensi Ekowisata Berbasis Air
Mengembangkan daya tarik wisata alam yang berpusat pada keindahan, kesegaran, dan manfaat sumber mata air, seperti pemandian alam, area rekreasi keluarga, dan jalur jelajah alam.
Nama sebuah wilayah sering kali menyimpan cerita tentang identitas dan potensinya. Hal ini sangat berlaku bagi Desa Sumberejo di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Nama "Sumberejo", yang berasal dari gabungan kata "Sumber" (mata air) dan "Rejo" (makmur), bukanlah sekadar nama, melainkan sebuah deskripsi akurat tentang anugerah alam yang menjadi fondasi kehidupan warganya. Terletak di lereng Gunung Telomoyo yang hijau, desa ini diberkahi dengan puluhan mata air yang mengalir tiada henti, mengubah lanskapnya menjadi oasis kesuburan yang menopang model pertanian inovatif dan membuka gerbang menuju pengembangan ekowisata yang menjanjikan.
Anugerah dari Lereng Telomoyo: Geografi dan Demografi
Secara geografis, Desa Sumberejo menempati posisi istimewa di lereng sisi timur Gunung Telomoyo. Lokasi ini menjadikannya sebagai catchment area atau daerah tangkapan air hujan yang kemudian memunculkan banyak sekali sumber mata air di berbagai titik. Air-air jernih ini menjadi urat nadi yang mengairi ladang, memenuhi kebutuhan domestik dan membentuk sungai-sungai kecil yang memperindah lanskap desa. Kesuburan tanah vulkanik yang dipadukan dengan kelimpahan air membuat Desa Sumberejo menjadi salah satu wilayah paling produktif di Kecamatan Ngablak.Luas wilayah Desa Sumberejo tercatat sekitar 4,28 kilometer persegi atau 428 hektare. Wilayah ini terbentang dari area permukiman yang relatif landai hingga kebun-kebun produktif di lereng yang lebih terjal. Batas-batas wilayah Desa Sumberejo meliputi:
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Genikan.
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ngablak.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tejosari.
Sebelah Barat berbatasan dengan hutan negara (area Gunung Telomoyo).
Berdasarkan data kependudukan per tanggal 23 September 2025, Desa Sumberejo dihuni oleh sekitar 3.950 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduknya berada di angka 923 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan yang relatif rendah ini mencerminkan karakteristik desa pegunungan, di mana area lahan produktif dan kawasan konservasi mata air jauh lebih luas dibandingkan dengan area permukiman.
Urat Nadi Ekonomi: Pertanian Organik dan Kopi Arabika
Kelimpahan air bersih dan berkualitas tinggi menjadi modal utama bagi masyarakat Desa Sumberejo untuk mengembangkan sektor pertanian yang lebih maju dan bernilai tambah. Jika desa-desa lain di Ngablak umumnya berfokus pada pertanian sayuran konvensional, Sumberejo mulai mengukuhkan dirinya sebagai salah satu sentra pertanian organik. Ketersediaan air yang tidak terkontaminasi memungkinkan para petani untuk membudidayakan sayuran seperti selada, brokoli, tomat, dan aneka herbal dengan metode organik yang bebas pestisida kimia. Produk organik ini memiliki nilai jual yang lebih tinggi dan menyasar segmen pasar khusus yang peduli terhadap kesehatan.Selain sayuran organik, Desa Sumberejo juga memiliki potensi besar dalam budidaya kopi arabika. Ketinggian wilayah dan kondisi tanahnya sangat cocok untuk varietas kopi berkualitas tinggi ini. Para petani memanfaatkan lahan-lahan di lereng untuk menanam kopi di bawah naungan pohon-pohon pelindung, sebuah praktik yang juga baik untuk konservasi tanah. Kopi dari lereng Telomoyo mulai dikenal memiliki cita rasa yang khas, membuka peluang bagi desa ini untuk membangun jenama (brand) "Kopi Sumberejo" sebagai produk unggulan spesifik.
Para Penjaga Mata Air: Tata Kelola dan Kehidupan Sosial
Masyarakat Desa Sumberejo memiliki kesadaran mendalam bahwa air adalah aset paling berharga yang mereka miliki. Kesadaran ini melahirkan peran kolektif sebagai "penjaga mata air". Pemerintah desa, bersama dengan tokoh masyarakat dan kelompok tani, secara aktif mengampanyekan dan menerapkan praktik-praktik konservasi. Terdapat kearifan lokal yang mengatur tentang larangan menebang pohon di sekitar kawasan mata air dan kewajiban untuk menanam tanaman keras sebagai upaya menjaga kelestarian sumber air.Semangat gotong royong terwujud nyata dalam pengelolaan jaringan irigasi. Warga secara berkala bekerja bakti membersihkan dan memperbaiki saluran-saluran air yang mengalir dari sumber ke ladang-ladang mereka. Sistem pembagian air juga diatur secara adil melalui musyawarah untuk memastikan semua petani mendapatkan pasokan yang cukup. Ikatan sosial yang kuat ini, yang dibangun di atas kepentingan bersama untuk menjaga air, menjadi fondasi bagi keharmonisan dan ketahanan masyarakat Desa Sumberejo.
Mengalirkan Kesejahteraan: Potensi Ekowisata Berbasis Air
Anugerah mata air tidak hanya menyuburkan lahan pertanian, tetapi juga membuka pintu bagi pengembangan sektor pariwisata. Desa Sumberejo memiliki potensi besar sebagai destinasi ekowisata berbasis air. Beberapa sumber mata air yang besar telah dikembangkan secara swadaya oleh masyarakat menjadi pemandian alam atau kolam renang dengan air yang segar dan jernih. Tempat-tempat ini menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan keluarga yang ingin menikmati rekreasi di tengah alam yang asri.Pengembangan wisata ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang terdiri dari para pemuda desa. Mereka tidak hanya mengelola objek wisata yang ada, tetapi juga merintis potensi lain seperti jalur trekking menyusuri sungai, wisata edukasi tentang pentingnya mata air, dan area perkemahan. Sektor pariwisata ini mulai memberikan dampak ekonomi positif, menciptakan lapangan kerja baru di bidang jasa, dan mendorong pertumbuhan usaha mikro seperti warung makan dan penjualan produk lokal.
Infrastruktur yang Harmonis dengan Alam
Pembangunan infrastruktur di Desa Sumberejo dilaksanakan dengan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kelestarian lingkungan, terutama ekosistem air. Pembangunan jalan dan jembatan dirancang untuk tidak mengganggu atau mencemari aliran sungai. Jaringan perpipaan untuk distribusi air bersih ke rumah-rumah warga juga ditata dengan baik untuk efisiensi dan mencegah kebocoran.Infrastruktur dasar seperti jalan desa, fasilitas pendidikan (Sekolah Dasar), dan sarana ibadah (masjid dan musala) telah terbangun dengan baik dan terawat. Khusus untuk menunjang sektor pertanian dan pariwisata, pemerintah desa mengalokasikan dana untuk perbaikan jalan usaha tani serta pembangunan fasilitas pendukung di lokasi-lokasi wisata, seperti toilet umum, gazebo, dan area parkir yang ramah lingkungan.
Tantangan Konservasi dan Peluang Pembangunan Hijau
Tantangan terbesar bagi Desa Sumberejo di masa depan ialah menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian sumber daya air. Peningkatan aktivitas pertanian dan pariwisata berisiko menimbulkan tekanan terhadap lingkungan, seperti peningkatan volume sampah dan potensi pencemaran air jika tidak dikelola dengan baik. Menjaga kawasan tangkapan air di hulu dari alih fungsi lahan juga menjadi pekerjaan rumah yang harus dilakukan secara berkelanjutan.Namun tantangan ini sekaligus membuka peluang besar bagi Desa Sumberejo untuk memantapkan posisinya sebagai model desa berbasis "pembangunan hijau". Peluang untuk mendapatkan sertifikasi organik bagi produk pertaniannya akan meningkatkan daya saing di pasar nasional. Pengembangan produk kopi spesialti dengan proses pascapanen yang baik dapat mengangkat nama desa di kalangan pecinta kopi. Di sektor pariwisata, konsep community-based ecotourism (ekowisata berbasis masyarakat) dapat terus diperkuat, memastikan bahwa manfaat ekonomi dari pariwisata dirasakan langsung oleh masyarakat sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk menjaga alam. Dengan terus berpegang pada filosofi namanya, Desa Sumberejo memiliki semua modal untuk mewujudkan kemakmuran yang lestari dari berkah mata airnya.
